Jumat, 10 Juni 2011

Tuan Guru Loning



Awalnya, saya cukup "terganggu dan penasaran" dengan papan nama "Makam Loning" yang ada di pertigaan Winong menuju Kemiri Purworejo. Jalur yang biasa saya lewati ketika mudik ke rumah mertua di Klepu Kutoarjo. Makam dan Masjid Loning merupakan komplek satu kesatuan yang terletak di desa LONING, di antara desa WINONG yang terkenal dengan sate dan tongseng kambingnya itu, serta desa TURSINO (ingatan saya langsung merujuk pada BUKIT TURSINA), kecamatan KEMIRI kabupaten Purworejo, Jawa Tengah




Sampai akhirnya minggu lalu akhirnya saya benar-benar mampir kesana, sayang waktu kesana adalah sekitar pagi hari jam 09.00an, bukan waktu ibadah. Saya hanya sempat bertemu seorang kakek yang sedang beristirahat di teras masjid sambil menunggui gabah yang sedang di jemur dihalaman masjid. Saat itu saya berharap mendapatkan informasi banyak tentang TUANKU GURU LONING ini, mengingat beliau adalah kakek yang berumur yang saya rasa pasti sudah tahu-lah sejarah soal situs tersebut. Namun, ternyata kakek yang mengaku berumur 70 tahun tersebut, malah bilang: "lha bapak kulo mawon mboten ngertos niku, tapi nggih guru ropingi niki cikal bakal deso mriki".



Pencarian informasi akhirnya saya putuskan dilakukan melalui googling, mengingat saya harus segera sampai di Klepu, maka saya pun kemudian keliling kompleks tersebut sejenak (sekitar 10 menit) untuk mengambil gambar sekitar masjid, sekaligus ke cungkup makam Tuanku Guru Loning yang berisi tiga makam. Sayang memang tidak ada orang yang terlihat di masjid tersebut, selain kakek di teras masjid serta seorang "marbot" yang sedang sibuk membersihkan masjid, saya memutuskan tidak mengganggu beliau.
 





Dan selang tiga hari berikutnya saya mendapatkan sumber informasi dari alamat:http://rosakelana.blogspot.com/ nama yang cukup puitis he ... he ... di blog tersebut cukup tergambarkan siapa itu TUANKU GURU LONING, berikut beberapa cuplikan informasi dari blog tersebut:
Kyai Guru Loning pada waktu kecil bernama Raden Mas Mansoer, putera dari Raden Mas Sandeya, yang dikenal sebagai Kyai Ageng Mlangi (atau Kanjeng Gusti Pangeran Angabei in Kartosuro). Konon, sejak kecil Raden Mas Mansoer berbeda dengan anak-anak sebayanya, beliau berwajah tampan, sopan dan santun dalam sepak terjangnya.
Untuk mendapatkan gambaran asal usul atau sarasilah Kyai Guru Loning, berikut dipaparkan secara sederhana:Kyai Ageng Pemanahan berputeraPanembahan Senopati Mataram I, berputeraPrabu Anyokrowati Mataram II, menurunkan :Prabu Anyokroku sumo, Sultan Agung Mataram III menurunkan :Prabu Amangkurat Agung (Tegal Arum), Pleret Amangkurat I, dilanjutkan oleh:Pangeran Puger Amangkurat II) di Kartosuro, seterusnya adalah:
R.M. Sandeyo yang kemudian bergelas Kyai Ageng Mlangi atau Kanjeng Gusti Pangeran Angabehi in Kartosuro.
Raden Mas Sandeyo kemudian terkenal sebagai Kyai Ageng Mlangi. Beliau adalah putera sulung dari Prabu Mangkurat Jowo (atau Mangkurat III) di Kartosuro. Sebagai seorang pangeran, belian harus banyak belajar mengenai pemerintahan, namun beliau juga senang belajar ilmu agama.
Masjid Loning merupakan mesjid yang terletak di desa Loning. Loning adalah sebuah desa yang terletak di wilayah kecamatan Kemiri, kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Loning terkenal dengan mesjid dan makan Kyai Guru Loning.
Sampai sekarang masih tersohor sampai di mana-mana, bahkan keluar negeri, Malaysia, Serawak, Brunai Darrusalam. Setiap bulan Ruwah menjelang bulan Ramadhan banyak sekali pengunjung Mesjid Loning, yang juga sering menjadi tempat tujuan wisata spiritual.
Dirangkum dari Catatan-catatan K.R. DamanhuriDipersembahkan kepada Ibunda Tercinta almarhumah R.A. Machmoedah Soerodikosoemodan keluarga Besar Soerodikoesomo.
Jadi kalau anda kebetulan sedang menikmati Sate Winong, tak ada salahnya melakukan ziarah ke masjid dan makam Tuanku Guru Loning ini.


oleh Cuk Riomandha pada 17 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar