Rabu, 22 Juni 2011

Merapi: Wisata Paska Erupsi ... Kenapa Tidak?

No Place Like Home
Merapi telah lerem, tapi kerja belum selesai. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk membantu. Shelter menunggu dibangun, logistik masih dibutuhkan, dan masih banyak lagi. Menurut pandangan subyektif saya, hal lain yang bisa kita lakukan juga adalah mempromosikan Wisata Paska Erupsi. Ide ini, pastilah memunculkan kontroversi, karena banyak yang menganggap gak pasgak pantes dan seterusnya. Tentu saja jika kita berfoto ria sambil ber ha-ha-hi di depan pengungsi yang sedang kesusahan.

Ziarah Kinahrejo
Tapi sekarang, mungkin adalah saat yang tepat untuk "wisata paska erupsi", meski tentu saja harus selalu waspada dan mematuhi petunjuk aparat yang berwenang serta juga tergantung lokasinya. Saat ini di Argomulyo Cangkringan dan Kinahrejo Umbulharjo sudah relatif aman, tengoklah kesana. Anda bisa menyaksikan kedahsyatan Merapi yang sempat meluluhlantakkan denyut keseharian penduduk disana. Material merapi yang luar biasa dahsyat memenuhi aliran sungai akan membuat anda menggelengkan kepala dan bertasbih.

Boyong ...
Siapkan sebanyak mungkin uang 2rb-5rb hingga 100rb terserah anda, yang penting ikhlas, kalaupun gak ikhlas juga gak apa-apa tapi harus ngasih lebih banyak dong, men sembodo. Menuju Kinahrejo, anda akan berjumpa banyak portal untuk meminta sumbangan yang dilakukan oleh penduduk setempat, juga untuk parkir jika anda ingin menikmati suasana lebih syahdu sambil berjalan kaki. Bukan, itu bukan Pungli meski tanpa karcis dan stempel, itu adalah ruang dimana anda bisa berbuat baik, mengapresiasi Merapi sekaligus lingkungan dan manusianya. Membeli CD yang ditawarkan, menerima tawaran ojek menuju rumah Mbah Maridjan, membeli minuman dan snack juga merupakan ruang buat anda berbuat baik sambil berwisata. Jangan lupa, mereka sejak lama terbiasa menerima orang luar yang berwisata kesana, jadi tak perlu sungkan pula untuk meminta tolong mereka menjepretkan kamera ketika anda bergaya dengan latar belakang Merapi, yang penting tetap melihat situasi dan jangan memaksa :p. Kedatangan anda bisa jadi merupakan berkah, seperti kedatangan truk-truk pasir yang berkunjung ke dusun-dusun sepanjang aliran sungai yang berhulu di Merapi.

Tabung yang tak hijau lagi, saksi bisu merapi
Jika dibandingkan dengan media yang menuduh "penduduk lokal" itu sebagai oportunis, atau TV-TV dari "headline news" lima menitan itu saja sudah meraup banyak iklan, rombongan partai yang sibuk dengan atribut dan visibility lainnya yang harus tampil, rasanya kok lebih sreg buat mendukung "penduduk setempat" itu. Menurut saya kok lebih baik harus selalu "berprasangka baik" terhadap inisiatif-inisiatif lokal tersebut, seperti juga yang dilakukan kawan-kawan di Magelang dengan SATU KELUARGA SATU SODARA-nya atau JALIN MERAPI. Menurut saya juga kok lebih baik harus selalu "curiga" dengan apa yang disebut "Kebijakan dari Pusat" atau inisiatif-inisiatif dari pihak yang lebih "global".

Kartika Affandi dan Merapi
Jadi tunggu apa lagi?  ... kunjungilah Cangkringan, silahkan Wisata Merapi. Ajaklah keluarga anda ... namun harus tetap hati-hati dan selalu waspada, terutama jika hujan. Segeralah menuju Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, sebelum kami disibukkan dengan urusan referendum dan mempertahankan kedaulatan ...

Bagaimana menurut anda? Berada di pihak manakah anda?

oleh Cuk Riomandha pada 11 Desember 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar