Selasa, 21 Juni 2011

3 Hari 3 Perjalanan dan 3 Cek Darah

Akhir pekan ini: 13, 14, 15, 16 Mei, aku libur dan meliburkan diri. Khusus untuk hari Jumat, situs utama yang kudatangi adalah PUSKESMAS TURI dan hasilnya adalah Tensi 120/80, Gula Darah 195, Kolesterol 160 dan Asam Urat 10 ... sempurna! he he he akupun mendapat oleh-oleh Ibuprofen (yang tidak kuminum), Allopurinol dan Metformin, serta titah untuk sementara HCT dan Amlodipine dihentikan dulu selama seminggu.


Makam di Dusun Jaranan Argomulyo Cangkringan

Nah sebelum, ke situs puskesmas Turi, pada hari Kamis 13 Mei aku melakukan Solo Trip ke beberapa situs, pertama adalah Candi Morangan di Cangkringan, merupakan Candi di Sleman yang letaknya paling utara, dekat dengan sungai gendol yang sering disambangi oleh limpahan material merapi dikala aktif. Di Candi ini pula, dititipkan 6 Batu yang ditemukan di sungai tersebut, serta 1 nandi tanpa kepala yang ditemukan di kampung sekitar situ. Meski musim hujan, ternyata Candi Morangan saat aku datangi cukup kering, Nah tragedi menimpa aku di candi ini, Celana Sobek ! Aku memutuskan untuk kembali pulang dulu ke TURI, sempat mampir untuk ngecek Dusun jaranan dan Dusun Jetis, Argomulyo Cangkringan yang konon terdapat situs, tapi mungkin bukan rejekiku atau konsen pada celana sobek membuat aku tak dapat menemukannya. Meski sebenarnya, aku sudah keliling dusun Jetis, dan sudah blusukan makam di dusun Jaranan, yang diduga menjadi lokasi situs.

Wedus Candi Barong
Setelah meresmikan celana yang sudah 3 kali ditisik itu menjadi pel-pelan, maka perjalananpun dilanjutkan. Berturut-turut, mulai dari candi Gebang yang dibelakangnya terdapat situs PSS Sleman yang membiru, lalu ke candi Banyunibo untuk melihat anak-anak muda memadu kasih, kemudian ke Arco Gupolo mencoba mencuri dengar tawa-nya, lalu ke Candi Ijo yang sedang dalam proses renovasi. Perjalanan menuju Sumur Bandung kubatalkan ketika melihat langit terlihat gelap, tapi motorku kemudian menuju arah Candi Barong, di perjalanan hujan kemudian turun dengan derasnya. Masih sempat kulihat sebuah masjid kecil yang cantik ditepi sendang. Di candi Barong, aku hanya bisa melihat Candi yang cocok untuk pentas "The Wall"-nya Pink Floyd itu dari kejauhan, ditemani 2 Wedhus Gibas. Aroma hujan, tanah basah, dan tahi kambing campur aduk! Kemudian aku memutuskan untuk pulang saja dan berjanji akan kembali ke Candi Barong lagi suatu saat! Setelah mampir di angkringan di batas propinsi di prambanan, akupun menuju utara!

... disebut pula dengan nama prasasti Dakawu

Sabtu, setelah situs Puskesmas Turi, bersama Marwan dan keluarga aku menuju magelang, Rafael WO karena sedang sibuk, entahlah. Dalam perjalanan yang basah itu, kami singgah di Candi Retno, dalam gerimis candi Retno yang sedang menghijau karena lumut itu terlihat sangat mengenaskan. Perjalanan selanjutnya adalah menuju prasasti legendaris: Tuk Mas atau Dak Awu. Prasasti ini berada di dalam kompleks sumber yang dikelola oleh PDAM. Untuk memasukinya kita harus menghubungi pemegang kunci gerbangnya. Hujan yang tak jua berhenti membuat kami kemudian memutuskan untuk pulang, tak jadi mampir ke Candi Umbul dan Situs Pucanggunung, lain kali lah. 

Kuliah arsitektur 6 sks dalam 3 menit

Minggu, 16 Mei 2010 ... adalah harinya BOL BRUTU melakukan trip. Aku, Mas Ayu Ade Putra, Danang Putu Sutawijaya, Kris Budiman dan 2 anggota baru trip Mahatmanto serta Putu Boys: Zhen Kang serta Rafael yang menyusul dari Solo adalah peserta perjalanan kali ini. candi Merak dan Candi Karangnongko adalah tujuan pertama kita. candi Merak saat ini dalam renovasi pemugaran, terima kasih buat pak slamet yang sudah membuka gerbang dan mempersilahkan kami melakukan ziarah visual disana. Setelahnya kami menuju candi karangnongko, candi yang kini menjadi rumah kadal itu (akeh tenan kadal-e) masih kesepian di tengah sawah, melirik ke arah sungai tampak batu-batu besar seperti yang ada di situs2 megalitik. Tepat dibawah pohon di ujung komplek candi karangnongko terdapat mata air, batu-batu candi tampak digunakan sebagai talud yang mengelilingi mata air tersebut. Di lokasi ini kami mendapat bonus berupa bangunan bekas pabrik makanan sapi, cukup unik seperti lingga raksasa, IRON MAN banget deh pokokna!

Kuliah Body Arsitektural 3 SKS

Lepas dari Karangnongko kami menuju Situs Kaliworo, setelah beberapa kali bertanya, kamipun tiba di Situs Kaliworo (A). Batu-batu Candi bersebaran, Yoni besar tampak kesepian di rerimbunan bambu, dan ditepi-tepi jalan tampak pula batu-batu nisan andesit yang ting gemletak. Selepas itu kita sampai di situs Kaliworo B, batunya lebih banyak. Perjalanan menuju situs ini, kita akan melewati sungai kering dengan batu-batu raksasanya. Di Kaliworo ini, Simbah Mahatma sibuk mengamati perempuan kaliworo dari sudut pandang (tentu saja) arsitektural ... hi hi hi. Paska dari Kaliworo, kami mengalami kelelahan hewani dan nabati secara bersamaan, maka situs kembul bujana harus segera dicari! Setelah tak pas dengan tampilan Yu Sri maka kitapun memilih Situs Ilham untuk mencari Ilham ... tak ada Gareng disana.

Simbah dan Simbah

Perjalanan kemudian kami akhiri di Museum Gula Gondang Klaten, setelah sempat cluthak karena langsung blusukan kemana=mana, maka tentu saja kami kemudian didatangi Sekuriti (bahkan sampai 2 kali he he he), jadi ternyata ada tiketnya disana. Yang unik, selain benda-benda ke-gula-an terdapat 1 arca ganesha, 1 Yoni dan 1 Jalawadra di homestay-nya, museum ini cukup asyik terutama untuk foto2 narsis hi hi hi, meski juga singup. Setelah mengelilingi lokasi dan masuk di museum-nya maka kamipun beranjak pulang. Rafael menuju Solo dan yang lain menuju Jogja, aku transit di jombor sebelum menuju ke utara ... kembali pada 2 bidadari kecilku !

dan ingat selalu cuk's quote: Nyandi itu Nyandu ! ha ha ha
Sampai jumpa di perjalanan berikutnya ...



oleh Cuk Riomandha pada 16 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar