Kebetulan sedang pertemuan di Jalan Taman Siswa, istirahat makan siang tak kusia-siakan untuk berjalan menantang terik menuju Kompleks Taman Siswa dimana Pendopo-nya sudah resmi menjadi Benda cagar Budaya.
Di Kompleks ini kita bisa juga menemukan Museum Dewantara Kirti Griya, yang berisi tentang benda-benda dan informasi mengenai Ki Hajar Dewantara ataupun Taman Siswa itu sendiri. Sayang ketika aku mampir, sedang dilakukan pergantian Genteng.
"Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).Pada waktu pertama kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National Onderwijs Institut Taman Siswa", yang merupakan realisasi gagasan beliau bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru adalah:Ing ngarsa sung tulada ("(yang) di depan memberi teladan/contoh")Ing madya mangun karsa ("(yang)" di tengah membangun prakarsa/semangat")Tut wuri handayani ("dari belakang mendukung").
Ketiga prinsip ini sampai sekarang masih tetap dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia." (wikipedia)
Pendidikan Tamansiswa menggunakan Pancadarma, yaitu Kodrat Alam (memperhatikan sunatullah), Kebudayaan (menerapkan teori Trikon), Kemerdekaan (memperhatikan potensi dan minat maing-masing individu dan kelompok), Kebangsaan (berorientasi pada keutuhan bangsa dengan berbagai ragam suku), dan Kemanusiaan (menjunjung harkat dan martabat setiap orang).
Jadi, jika anda sedang berada di Jogjakarta tak ada salahnya untuk menikmati teduhnya Pendopo Taman Siswa serta Museum Dewantara Kirti Griya.
buka juga: http://www.tamansiswa.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar