Jumat, 24 Juni 2011

I Do Love Basiyo !


Nama Basiyo, pertama kali saya dengar ketika saya masih kecil. Justru ketika mendengar kabar bahwa beliau meninggal dunia. Yang menarik perhatian saya waktu itupun justru pada isyu bahwa yang meninggal adalah pelawak BAGYO (Kwartet Jaya) ... yang kemudian di ralat bahwa yang meninggal adalah pelawak dari "jawa" yang bernama Basiyo.



Saya mulai berdiam di Jogjakarta mulai 1992, namun saya tidak serta merta mengenal kultur kesenian jogja. Sebagai orang yang besar di Surabaya, Jula-juli Guyonan Kartolo Cs jelas lebih mengena di telinga saya, bahkan Ludruk RRI-nya Kancil Soetikno cs juga masih lebih dekat dengan frekuensi saya. Tokoh "mataraman" juga sempat muncul menjadi bahan "garap-garapan" di Kartolo melalui "Ki Sontolowo". Perbedaan gaya bicara yang "ke-jogja-jogja-an"nya menjadi bahan lelucon buat gaya jawa timuran.


Courtesy of Mas Guntur

Menjelang 1998, saya mulai menyukai dan berburu hal-hal yang berbau "tradisional" terutama dalam bentuk digital: audio-mp3. Saya mulai menikmati acaranya mas sapto (alm) di radio geronimo, acara dangdutnya radio persatuan hingga lawakan-lawakan yang hadir setelah tengah malam di beberapa radio, salah satunya adalah Basiyo. Di sini saya mulai belajar menikmati guyonan ala mataraman.


Courtesy of Mas Guntur

Perkenalan saya tersebut, kemudian diperkuat ketika pada tahun 2001 saya mendapatkan 2 buah cakram berisi mp3 yang isinya semuanya adalah Dagelan Mataram Basiyo. Dan setelah itupun, saya menjadi ketagihan seperti ketagihan saya terhadap Jula-juli dari Kartolo Cs. Ada dua judul yang menjadi favorit saya, dan tidak bosan-bosannya saya putar: "Maling Kontrang-Kantring" dan "Basiyo mBecak".


courtesy of Obleg

Saya kira dimulai sejak tahun 2000-an, demam Basiyo sudah dimulai lagi. Banyak Radio yang mulai memutar ulang album-album lawas Basiyo, banyak orang mendiskusikan dan menggunakan kembali kalimat-kalimat basiyo, banyak pula orang-orang berburu mp3 dari Basiyo (termasuk saya). Beberapa pelawak yang lebih muda juga menggunakan "pakem" basiyo sebagai rujukan seperti Plat AB, Rabies, Anang Batas dan sebagainya.


courtesy of Obleg

Perkembangan dunia maya dengan social blog-nya juga mempercepat tumbuhnya komunitas pecinta basiyo, ia menjadi dirindukan kembali kehadirannya. Acara PANGKUR JENGGLENG dengan siluet Basiyo sebagai Background-nya yang dipandegani oleh Ngabdul dan Milko seolah-olah adalah puncak kehadirannya (kembali). Kaset-kaset lamanya bahkan mulai diburu orang banyak. Seorang teman yang tinggal di Batam bahkan terinspirasi untuk membuat museum kaset lawak dengan menitip ke saya untuk membelikan kaset Basiyo yang ada.

Saya sendiri sebenarnya masih penasaran dengan profil non seniman dari Basiyo, apakah mantan militer aktif? adakah yang sudah menulis kisah biografis-nya?

Yang jelas Basiyo adalah Legenda Dagelan Mataraman ...
Sumonggo Kito Nguri-Uri Kabudayan Gemujeng !

===========================
tulisan ini saya buat Mei 2009 untuk diaplot di multiply, diaplot kembali sekarang di facebook setelah sowan ke makam beliau di Terban, sore 25 Juli 2010 ...




1 komentar:

  1. duwe info tentang Sontolowo gak Cak ???
    numpang info animasi cak kartolo

    https://www.youtube.com/channel/UCs7zYae3K1zgJ7Vpo7gjh6Q

    BalasHapus