makam tanpa nisan; maka bangkitkanlah aku dari derita.
jangan kau kirim seseorang yang lain untuk menjemputku.
maaf merepotkan.
jangan jauh-jauh dulu, sebab aku sedang tak ingin sendiri.
kembalikan aku pada dunia sunyi. tapi sungguh, jangan jauh-jauh dulu.
jangan dulu mengajakku berdebat
jangan dulu menyangsikan apa-apa
jangan dulu mengeroyokku dengan pertanyaan
jangan bertanya siapa, mengapa, ataupun bagaimana
aku hanya ingin lahir kembali, keluar dari kutukan yang menyengsarakan aku
sekarang biarkan aku mati dengan cara yang paling santun.
dengan cara yang tak pernah orang-orang tunjukkan sebelumnya.
dengan begitu aku akan menjadi jenasah yang benar.
mengapa aku benci mengakui, kalau tak seharusnya aku mengutuk diriku sendiri.
sekarang, bongkarlah makam itu, temukan belulangku.
lahirkanlah aku serupa maumu,
dan biarkan aku mati dengan cara yang kau mau.
tanpa derita yang berarti
tanpa senyum yang berarti
tanpa sumpah-sumpah yang pasti
tanpa harus kau berjanji
(apakah aku nampak baru -lagi- bagimu?)
Yogyakarta, 2008
======================================
*by Herlina Tien Suhesti
oleh Cuk Riomandha pada 21 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar