Sabtu, 25 Juni 2011

Sekonyong-konyong ke Sate Winong


"nyong mau gawekne 3 piring lha kok duwite ming loro?" 
"yo kosik, rika ojo nesu disit, tak itung disit iki piringe"

Dialog tersebut sering muncul dari sekitar 5-10 Penjual Sate yang mangkal di ujung Winong. Namun prinsipnya, mereka akan membagi rata secara gantian rejeki yang datang dari pengunjung dan pembeli Sate Winong ini. Para penjual sate ini berbaris di Warung Makmur, yang menyediakan Nasi Putih, Minuman, Krupuk dan menu lainnya. Anda langsung bayar ke sang penjual Sate untuk pesanan Sate Kambing dan Gule Kambing. Sementara untuk Nasi Putih, Minuman, Krupuk dan menu lainnya silahkan bayar secara terpisah ke Warung Makmur. Sate Winong konon terasa nikmat karena mereka memilih Kambing yang belum tua sebagai bahan utamanya.


Warung Sate keroyokan ini berada di ujung Winong, dekat dengan Masjid dan Makam Tuanku Guru Loning, jika anda dari arah Magelang menuju Purworejo, sebelum masuk kota, ambil jalan alternatif ke arah Barat, ikuti saja jalan tersebut sampai ke Winong. Dari Winong anda bisa melanjutkan ke arah Wirun-Kutoarjo atau Wirun-Kemiri dan Pituruh. Jika anda sudah berada di Purworejo, silahkan mencari jalan ke arah utara menuju Winong, bisa dari perempatan patung Ahmad Yani Purworejo ke Utara, atau dari Kutoarjo ke arah Utara melewati Makam Gunung Tugel-Wirun lalu ke Winong.


Saya sendiri terakhir makan Sate Winong adalah sekitar 2 tahun lalu, harganya masih 14 ribu untuk Satu Porsi Sate Kambing (10 Tusuk), Gule Kambing satu porsinya juga dihargai sama. Tak ada menu Tongseng di warung ini. Sejak Kambing menjadi salah satu jenis makanan yang harus saya hindari maka sejak itu pula, saya jadi jarang kesini. Kalaupun kesini bersama keluarga maka saya hanya menonton mereka menikmati Sate-Gule Kambing Winong sementara saya hanya memakan menu yang disediakan oleh Warung Makmur.

Jika anda kebetulan lewat, janganlah dihindari untuk menikmati Sate Winong yang kondang itu.


2 komentar: