Kamis, 17 November 2011

Stasiun Purworejo: Kereta Itu Tak Lagi Singgah


Awalnya Pemerintah Kolonial Belanda hanya membangun rel dari Kutoarjo menuju Purworejo sepanjang 12 km dengan tujuan untuk mendukung mobilitas dan perekonomian. Hingga kemudian dirasa perlu dibangun sebuah Stasiun yang menghubungkan Kutoarjo-Purworejo, maka Stasdsspoorwagen pada 20 Juli 1887 resmi membangun Stasiun Purworejo dan selesai sekitar hampir 1910 dengan struktur beton 8 meter dengan luas sekitar 850 meter persegi.




Stasiun Purworejo letaknya di dekat Alun-alun Purworejo serta di dekat pusat perekonomian Purworejo yaitu Pasar Baledono. Dengan demikian, seperti Stasiun Kutoarjo yang juga terletak di pusat perekonomian, maka pembangunan Stasiun Purworejo diperuntukkan untuk mempercepat mobilitas perekonomian antara Kutoarjo-Purworejo.




Stasiun ini sempat mengalami beberapa kali status non-aktif, terakhir diaktifkan oleh Menhub era 1990an Haryanto Dhanutirto. Seperti Stasiun Wonogiri dan Cilacap, Stasiun ini hanya melayani satu rute saja tiap harinya, dari Purworejo menuju Kutoarjo dengan kereta Feeder. Itupun sejak November 2010, Kereta Feeder tak lagi beroperasi. Kini meski resmi menjadi Bangunan Cagar Budaya, Stasiun Purworejo selain hanya menjadi tempat pemesanan tiket kereta, ia justru lebih tenar sebagai lokasi Warung Soto Sapi yang enak. 


Mungkin akan menarik jika Stasiun ini digunakan sebagai tempat kegiatan Kebudayaan, bagaimana menurut anda?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar