Beberapa puluh tahun lalu ...
Lebaran adalah blusukan ke Simo, Pandegiling, Pucang hingga Kamal!
Namun, lebaran kadang-kadang juga berarti blusukan di Kedung Klinter, Kedung Anyar, Simo Gunung, Tanjungsari, Jemursari, Wonokitri, Pasar Turi bahkan Sedati, Widang atau Madiun
Makam Simo Kalangan, Makam Ngagel ... dan kini Makam Manukan Lor dan Makam Babat Jerawat
Lebaran adalah bersilaturahmi dengan sanak kerabat dan handai tolan, tak peduli apapun agamanya dan berapapun usianya, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada ...
Beberapa puluh tahun lalu ...
Lebaran adalah setoples emping mlinjo khusus untukku dari eyang di Kamal, cucu yang lain tak boleh mendahuluiku
Lebaran juga adalah orson panas, kastengel, sus kering, biskuit kaleng, lontong cap gomeh, ketupat opor ayam, kue apem atau permen hoptjes, madumongso serta kripik opak
Lebaran juga berarti keliling kampung, senyum, bersalaman (kadang-kadang ditambah cipika-cipiki), comot sana-sini di meja demi beberapa receh atau uang kertas
Beberapa puluh tahun lalu ...
Sebelum Lebaran berarti blusukan dari pasar ke pasar, Pasar Asem, Pasar Turi, Pasar Blauran, Pasar Keputran, Pasar Wonokromo dan tentu saja Pasar Manukan.
Sebelum lebaran juga berarti bangun pagi, memakai pakaian baru, sarapan lontong dan sesuatu: bisa opor, rawon, soto atau Kupang ... bahkan Lontong Cap Cay ...
Selepas Sholat Ied, lebaran adalah antusiasme bersalaman mohon maaf lahir batin dengan Papa, Mama dan adik-adik ... salaman dan cium tangan saja, meski tanpa sungkem dan jarang cipika-cipiki
Setiap hari sesungguhnya kita bisa salaman untuk silaturahmi atau mohon maaf
Setiap hari sesungguhnya kita bisa juga menikmati perjalanan dan makanan seperti pada lebaran
Namun, tak setiap hari kita mengingat, memikirkan dan melakukannya
Dari hati yang paling dalam ...
Taqobalallahu Minna wa Minkum, Minal 'Aidin wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu diberi hidayah oleh-Nya
Amin
Upload di FB 18 Agustus 2012